NASA dan LAPAN Beda Pendapat Soal Tsunami Matahari

Badai Tsunami Matahari (Solar Tsunami) yang diprediksikan oleh sejumlah ilmuwan National Aeronautics and Space Administration (NASA) ternyata berbeda dengan yang dikemukakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) milik Indonesia.

Seperti diketahui bersama bahwa sejak kemarin penduduk Bumi dihebohkan oleh hasil pantauan stasiun pemantau Solar Dynamics Observatory milik NASA yang memprediksi bakal terjadi sebuah ledakan besar matahari. Para astronom dari seluruh dunia menyaksikan suara besar di atas sunspot raksasa seukuran Bumi, yang terkait dengan letusan lebih besar di permukaan matahari.

Namun pihak LAPAN Indonesia melalui Kepala Bidang Matahari dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Bachtiar Anwar membantah adanya ancaman Tsunami Matahri serta ada ledakan besar di matahari pada 1 Agustus lalu. Karena itulah sebutan Tsunami Matahari dianggap kurang tepat untuk mewakili kondisi ledakan di matahari baru-baru ini yang digolongkan sebagai letupan (flare) kecil dengan skala C di bagian terluar sang Surya.

Pernyataan tersebut dikeluarkan menyusul peringatan para astronom dan ilmuwan NASA yang memperkirakan tsunami matahari akan mencapai Planet Bumi pada hari ini, Selasa (3/8/2010). Pada wilayah Bumi di dekat Kutub Utara dan Selatan, diperkirakan tsunami ini akan menghasilkan fenomena Aurora di langit.

Meski berbeda pendapat, sepertinya kali ini pihak LAPAN masih mendapat angin segar, sebab setidaknya hingga saat ini Tsunami Matahari yang ditakuti tidak terjadi menerpa Bumi.

0 komentar


Posting Komentar

NASA dan LAPAN Beda Pendapat Soal Tsunami Matahari